Mendaki, seperti itulah hidup
Puncak menjadi impian yang terkadangmembosankan bahkan menjijikan
Kita sering tersesat dalam rimba ketidakpastian
Bertemu binatang buas bernama kegagalan
Manusia selalu menilai
Perjuangan itu dilihat tombak yang dipengang
atau panah yang kita tanjapkan
Tak ada yang tau untuk apa
tombak yang dilemparkan
Panah yang dilepaskan
Atau mereka pura-pura tidak tau
atau bahkan memang tidak peduli
Sejarah tak menulis itu
Prasasti juga tak mengukir begitu
Aku tidak pernah tau pasti
apakah pendakianku ini akan mencapai puncak
atau akan terkurung selamanya dalam gua
tempat aku beristirahat
Menemani kalelawar yang tidur lelap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar