1. Pengertian
Resiko adalah dampak atau akibat dari
suatu keputusan yang diambil dalam memecahkan masalah yang telah dibuat. Resiko
dapat terjadi langsung maupun tidak langsung dan juga mungkin setelah beberapa
berselang.
Keputusan yang diambil dalam level
manapun dan dalam kondisi apapun dapat membawa dampak atau resiko yang
ditimbulkan dari keputusan tersebut.
2. Pengambilan Resiko Usaha
Peluang usaha yang sudah diambil akan
mengakibatkan dua kemungkinan yaitu berhasil atau berisiko buruk.resiko usaha
adalah kegagalan atau ketidak berhasilan dalam menangkap peluang usaha. Bentuk
resiko usaha itu dapat berupa kerugian finansial dan penglaman buruk. Dari
resiko usaha ini seseorang wirausahawan dapat memperbaiki diri dengan cara
belajar lagi dengan cara-cara baru, gigih, ulet, dan kerja keras agar dapat
meraih keberhasilan.
Seorang wirausahawan memang harus
berani mengambil resiko, tetapi risiko yang diperhitungkan. Seorang
wirausahawan harus dapat memperhitungkan risiko, mulai dari risiko
terkecil sampai resiko terburuk. Dalam
menghadapi resiko-resiko itu, seorang
wirausahawan harus telah mempersiapkan langkah-langkah yang akan diambil jika terjadi
resiko-resiko itu. Dengan demikian resiko yang diperhitungkan itu juga berati
bahwa dalam terjadi resiko terburuk , seorang wirausahawan masih dapat bertahan
hidup dan bangkit kembali.
3. Manajemen Resiko
Manakala perusahaan menjadi rumit,
maka makin sulit bagi wirausahawan untuk mengetahui masalah mana yang dapat
ditunda. Karena itu perusahaan perlu mempunyai seseorang yang secara sistematik
mencari masalah potensial dan merancang
pengamanan untuk meminimalkan kerugian potensial, mengingat hal ini,
kebanyakan perusahaan besar telah menunjuk “manajer risiko” yang melapor ke
Pejabat Kepala Keuangan, sementara Direktur Keuangan Perusahaan Kecil secara
pribadi memikul tanggung jawab pengelola risiko itu.
Dari beberapa risiko yang ada
dapat dapat dikurangi atau dikelola, dan
inilah yang dimaksud dengan manajemen risiko.
4. Macam-Macam Resiko
a.
Risiko murni adalah risiko yang hanya memberikan
prospek kerugian
b.
Risiko spekulatif adalah situasi yang memberikan
peluang keuntungan tetapi mungkin mengakibatkan kerugian
c.
Risiko permintaan, berkaitan dengan permintaan
akan produk atau jasa suatu perusahaan
d.
Risiko masukan adalah risiko yang berkaitan
dengan biaya masukan, termasuk tenaga kerja dan bahan.
e.
Risiko keuangan adalah risiko yang diakibatkan
dari transaksi keuangan
f.
Risiko properti dengan kerusakan aktiva-aktiva
produktif. Jadi bahaya kebakaran, banjir, kerusuhan merupakan risiko properti
bagi sebuah perusahaan
g.
Resiko personel adalah resiko yang diakibatkan
oleh tindakan karyawan. Contohnya mencakup resiko yang berkaitan dengan
kecurangan atau penipuan oleh karyawan, atau tuntunan berdasarkan diskriminasi
umur atau jenis kelamin.
h.
Resiko lingkungan meliputi resiko-resiko yang
berkaitan dengan pencemaran lingkungan kesadaran masyarakat dalam tahun-tahun
terakhir, bersama dengan tingginya biaya pembersihan lingkungan, telah
meningkatkan arti penting resiko ini.
i.
Resiko kewajiban ganti rugi berkaitan dengan
produk, jasa, dan tindakan karyawan. Contohnya mencakup ganti rugi dalam jumlah
sangat besar yang diputuskan atas perusahaan membuat asbes dan beberapa
penyedia jasa pemeliharaan kesehatan, termasuk biaya yang dikeluarkan akibat
tindakan yang tidak tepat dari karyawan, seperti mengendarai kendaraan
perusahaan secara sembrono.
j.
Resiko yang dapat diasuransikan adalah risiko
yang dapat ditutup dengan asuransi. Sebenarnya, fungsi utama dari manajemen
risiko adalah mengevaluasi semua alternatif untuk mengelola risiko tertentu,
termaqsuk mengasuransikan sendiri, dan kemudian memilih alternatif yang
optimal.
5. Pendekatan Pada Manajemen Resiko/Mengelola
Resiko
Perusahaan sering menggunakan proses
berikut untuk mengelola risiko
a. Mengidentifikasikan risiko yang dihadapi
oleh perusahaan
Disini manajer resiko
mengidentifikasikan kemungkinan risiko yang dihadapi oleh perusahaan
b. Mengukur dampak potensial setiap resiko
Beberapa resiko begitu kecil sehingga
tidak material, sedangkan yang lainnya mempunyai potensi merugikan bagi
perusahaan. Akan bermanfaat untuk memilah-milah risiko menurut dampak
potensialnya dan kemudian memusatkan perhatian terhadap ancaman yang paling
berat.
c. Memutuskan bagaimana setiap resiko yang
relevan harus ditangani
Dalam kebanyakan situasi, resiko
dapat dikurangi melalui salah satu tehnik sebagai berikut
1)
Mengalihkan risiko ke perusahaan asuransi
2)
Mengalihkan fungsi yang mengakibatkan risiko itu
ke pihak ketiga
3)
Membeli kontrak derivatif untuk mengurangi risiko
4)
Mengurangi probabilitas terjadinya kejadian yang
buruk
5)
Mengurangi besarnya kerugian yang berkaitan
dengan kejadian buruk
6)
Sama sekali menghindari aktivitas yang
menimbulkan risiko
Untuk menerapkan wirausahawan secara lebih nyata, seorang wirausahawan
tetap hidup dalam menghadapi risiko terburuk dapat dilakukan dengan hal-hal
sebagai berikut
a.
Memperbaiki usaha dengan jalan memperbaiki
tampilan, mengganti nama, mengganti personil, melengkapi alat-alat, mengganti
strategi pemasaran, memperbaiki cara produksi/ cara kerja atau cara-cara yang
lain
b.
Melakukan alih usaha dengan jalan berpindah dari
usaha yang satu ke usaha yang lain yang memungkinkan misalnya bengkel umum ke
bengkel khusus, pabrik bata ke pabrik genteng, produksi tahu ke susu kedelai,
warung bakso ke warung makan, penerbitan ke percetakan
c.
Pindah tempat. Bisa jadi suatu usaha
tidak/kurang berhasil karena faktor tempat yang kurang strategis, atau karena
didekatnya ada usaha sejenis lain yang lebih kuat. Menghadapi hal ini
alternatifnya memperkuat diri untuk mengungguli pesaing, tetapi kalau tidak
mampu, alternatifnya menjauh atau berpindah tempat
d.
Mencari investor untuk berinvestasi, mencari
orang yang memiliki dana untuk menginvestasikan uangnya dengan
kpmpensasi-kompensasi tertentu, misalnya dengan bagi hasil kalau sukses
e.
Meminta pihak lain untuk mengakuisisi. Meminta
pihak lain untuk membeli sebagian saham. Konsekuesi dari langkah ini adalah
bahwa otoritas pengendalian usaha akan beralih ke pihak lain. Ini merupakan
halyangt biasa, kalau memang kepemilikan suatu usaha tidak bisa dipertahankan
lagi; akuisisi merupaan langkah penyelamatan yang memungkinkan. Banyak
perusahaan yang sahamnya jatuh, setelah akuisisi pihak lain langsung naik
Bagi seorang wirausahawan, akuisisi ini
juga merupakan peluang tersendiri. Perusahaan yang akan kollaps dibeli dengtan
harga murah, kemudian diperbaiki lalu swetelah bagus dijual lagi dengan harga
tinggi
Sebenarnya resiko usaha dapat dikurangi dengan unsur-unsur sebagai
berikut
a.
Kesadaran dalam mengelola usaha, adanya peluang,
dan kekuatan perusahaan
b.
Adanya kerja prestatif, dorongan berinisiatif,
antusiasme
c.
Merencanakan strategi untuk mewujudkan perubahan
di lingkungan usahanya
d.
Adanya kreatifitas dan inovatif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar